Langsung ke konten utama

Link untuk pais banyumas dan informasi penting

http://paisbanyumas.blogspot.com/

untuk informasi dari PAIS BANYUMAS klik link di atas..



http://www.ceritaislami.net/category/cerita-nabi

klik link di atas untuk mengetahui kisah nabi lengkap





Yuk jadi penulis buku....
Untuk menggerakkan literasi
Ini buku yang baru terbit dari kami.
@Rp 79.800,00 (di toko buku)
Yang mau order silakan bisa menghubungi "harga lebih murah langsung dari penulis"
WA : 085726498037



Berikut kami share selarik tulisan yang ada hubungannya dengan pendidikan. Semoga dapat menambah semangat kita untuk mencintai Gerakan Literasi Nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

15 Karakteristik Anak Usia Dini Secara Umum 

Anak usia dini merupakan anak yang masuk ke dalam kategori rentang usia 0-8 tahun, meliputi anak-anak yang sedang masuk ke dalam program pendidikan Taman Penitipan Anak, Tk hingga SD (Sekolah Dasar). Setiap anak usia dini dalam rentang usia berapa pun memiliki kepribadian yang unik yang mana dapat menarik perhatian dari orang dewasa lainnya.






1. Memiliki Rasa Keingin Tahuan Yang Besar

Anak-anak pada kategori usia dini benar-benar memiliki keingin tahuan yang besar pada dunia yang ada di sekitarnya. Pada masa bayi, rasa keingin tahuan dari mereka ditunjukkan dengan cara senang meraih benda-benda yang bisa dijangkaunya dan kemudian memasukkan ke dalam mulut. Pada usia 3-4 tahun, biasanya anak akan sering membongkar pasang segala hal yang ada di sekitarnya untuk bisa memenuhi rasa keingin tahuannya yang besar. Tak hanya itu saja anak akan gemar bertanya pada orang lain meskipun masih menggunakan bahasa yang sederhana. 
2. Memiliki Pribadi Yang Unik
Meskipun memiliki banyak kesamaan umum pada perkembangan anak di usia dini, namun tetap saja setiap anak memiliki ciri khas tersendiri pada minat, bakat, gaya belajar, dan lainnya. Keunikan-keunikan inilah yang merupakan keturunan genetis hingga faktor lingkungan. Untuk itu dalam hal mendidik anak, tentu perlu diterapkan pendekatan secara individual ketika menangani anak usia dini. (baca juga: 
3. Berpikir Konkrit
Yang dimaksud adalah berpikir berdasar pada makna sebenarnya, tidak seperti remaja dan orang dewasa lainnya yang terkadang berpikir secara abstrak. Bagi anak-anak di usia dini, segala hal yang mereka lihat dan ketahui akan terlihat asli. 
4. Egosentris
Karakteristik ini tentu dimiliki oleh setiap anak, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sikap anak yang cenderung memperhatikan serta memahami segala hal hanya dari sisi sudut pandangnya sendiri atau kepentingan sendiri nya saja. Hal ini dapat dilihat dari sikapnya yang seringkali masih berebut sesuatu, marah atau menangis bila keinginannya tidak dihendaki, dan memaksakan kehendak.
Karakteristik seperti ini biasanya memiliki keterkaitan dengan perkembangan kognitifnya. Menurut Piaget, anak pada masa usia dini berada dalam fase transisi dari fase praopersional menuju fasel operasional konkret. Pada fase operasional, biasanya pola fikir anak lebih menuju sifat egosentrik serta simbolik. Sementara di dalam fase operasional konkret, anak-anak sudah menerapkan logika yang digunakan untuk memahami persepsi-persepsi yang ada.
Menurut Berg, anak yang ada di dalam masa transisi ini masih memiliki kedua pola pikir tersebut secara bergantian bahkan terkadang sec ara simultan. Dalam memahami sebuah fenomena, biasanya anak seringkali memahami sesuatu hanya dari sudut pandangnya saja sehingga dirinya akan sering merasa asing meskipun berada di dalam lingkungannya. 
5. Senang Berfantasi dan Berimajinasi
Fantasi merupakan sebuah kemampuan membentuk sebuah tanggapan baru dengan tanggapa yang sudah ada, sedangkan imajinasi merupakan kemampuan anak dalam menciptakan objek ataupun kejadian namun tidak didukung dengan data-data yang nyata. Anak usia dini senang sekali membayangkan serta mengembangkan berbagai hal yang jauh dari kondisi nyatanya. Bahkan terkadang hingga menciptakan teman-teman imajiner. Teman imajiner tersebut bisa dalam bentuk orang, hewan, hingga benda. 
6. Aktif dan Energik
Ketika anak mulai berkembang, biasanya mereka akan senang melakukan berbagai aktifitas. Mereka seolah-olah merasa tidak pernah lelah, bosan , bahkan juga tidak pernah ingin berhenti untuk melakukan aktifitas terkecuali saat mereka sedang tidur.
7. Berjiwa Petualang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak pada usia dini memiliki rasa keingin tahuan yang besar dan kuat. Rasa keinginan ini biasanya akan disertai dengan menjelajahi sesuatu hal serta memiliki jiwa petualang. Misalnya saja, anak-anak senang sekali berjalan kesana kemari, membongkar hal-hal di sekitarnya, mencorat coret dinding, dan lainnya.
8. Belajar Banyak Hal Menggunakan Tubuh
Anak-anak pada usia dini memang menjadi usia dimana dirinya senang mempelajari hal-hal baru. Mereka akan mulai banyak belajar dengan menggunakan seluruh anggota tubuh mereka, mulai dari merasakan, bergerak, menyentuh, membaui, menjelajah, mengamati, mengira-ngira, dan lainnya. 
9. Memiliki Daya Kosentrasi Yang Pendek
Anak-anak pada usia dini memang memiliki rentang fokus dan perhatian yang sangat pendek dibandingkan pada remaja ataupun orang dewasa. Perhatian anak-anak usia dini akan mudah sekali teralihkan pada hal lainnya, khususnya yang dapat menarik perhatiannya. Sehingga sebagai pendidik, baik guru ataupun orang tua penting sekali untuk memperhatikan hal ini dalam menyampaikan sebuah pembelajaran penting. Pembelajaran yang baik dapat dilakukan melalui pendekatan yang lebih bervariasi serta menyenangkan sehingga tidak mengharuskan anak terpaku di tempat yang sama serta dalam waktu yang lama yang malah akan membuatnya bosan dan pelajaran tidak masuk ke dalam otak anak.  
10. Bagian Dari Makhluk Sosial
Anak akan senang jika bisa diterima serta berada di dalam lingkungan teman-teman sebayanya. Mereka senang melakukan kerja sama serta saling memberikan semangat pada teman-teman lainnya. Anak membangun konsep pada dirinya melalui interaksi sosial yang terjadi di sekolah. Dirinya akan membangun kepuasan melalui sebuah penghargaan diri saat diberikan sebuah kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan teman-temannya. Untuk itu sebuah pembelajaraan dilakukan agar dapat membantu anak di dalam perkembangan perhargaan diri. Hal ini dilakukan melalui penyatuan strategi pembelajaran sosial. 
11. Spontan
Karakteristik lainnya yang dimiliki anak-anak usia dini adalah sifat yang spontan. Perilaku serta sikap yang biasanya dilakukan pada anak-anak umumnya merupakan sikap asli yang dimiliki mereka tanpa adanya rekayasa. Hal ini dapat terlihat dari anak-anak yang seringkali berbicara ceplas-ceplos tanpa ada sesuatu hal yang ditutupi. Selain itu apapun yang diperbuat dan dikatakan anak merupakan refleksi dari apa yang ada di dalam hati serta pikirannya.
12. Mempunyai Semangat Belajar Tinggi
Ketika anak-anak memiliki keinginan yang menyenangkan serta menarik perhatian mereka tentu saja membuat anak akan berusaha untuk terus mencari cara agar dapat memahami hal-hal yang mereka sangat inginkan. Misalnya saja, ketika anak tertarik dalam bidang mewarnai, maka anak akan terus melakukan kegiatan mewarnai secara berulang-ulang sampai dirinya merasa bisa. 
13. Kurangnya Pertimbangan
Anak-anak pada usia dini biasanya kurang dalam mempertimbangkan hal-hal yang akan mereka lakukan kedepannya. Mereka belum mengetahui apakah hal yang dilakukannya tersebut akan berdampak bahaya atau tidak bagi dirinya. Misalnya saja saat bermain benda-benda tajam, mereka lebih tertarik memainkannya dibandingkan dengan mendengarkan nasehat dari orang tua.
14. Masa Belajar Yang Paling Potensial
Masa-masa anak usia dini dapat dikatakan sebagai golden age. NAEYC menjelaskan jika pada masa awal ekhidupan dikatakan sebagai masa pembelajaran dengan slogan Early Years Are Learning Years. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan selama dalam rentang tersebut anak dapat mengalami berbagai pertumbuhan serta perkembangan yang begitu cepat. 
Pada periode ini hampir segala potensi yang dimiliki anak akan mengalami masa peka untuk segala tumbuh kembang yang cepat dan hebat. Oleh sebab itu, pada masa-masa ini, anak benar-benar membutuhkan stimulasi dari lingkungan sekitarnya. Pembelajaran dalam masa-masa ini memang menjadi wahana yang memfasilitasi tumbuh dan kembang anak untuk dapat mencapai tahapan yang memang sesuai tugas perkembangannya. 
15. Mudah Sekali Frustasi
Karakterisik anak usia dini lainnya adalah mudah sekali frustasi. Rasa keingin tahuannya yang besar dan berlebih terkadang membuat anak mudah sekali frustasi apabila keingintahuannya tersebut tidak segera dituruti. Sikap yang seringkali ditunjukkan saat dirinya merasa frustasi biasanya diungkapkan dalam bentuk marah, menangis, berteriak, dan lainnya. 
Nah itu tadi beberapa karakteristik yang dimiliki oleh anak-anak usia dini. Tentu saja dengan mempelajari setiap karakter anak, sebagai orang tua maupun pendidik akan lebih mudah mengatasi karakter anak yang cenderung negatif serta mengoptimalkannya dalam sisi positif. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo KKG PAI SD Somagede

KKG PAI Somagede di Kebon Cikalan

 Pada hari ini tanggal 19 Maret 2022 yang bertempat di Kebon Cikalan, Kalikesur, Kedungbanteng telah berlangsung kegiatan KKG PAI Kec. Somagede dengan agenda pelaporan, informasi kedinasan, pembinaan bapak Pengawas Zulkifli serta pelepasan purna tugas ibu Umiyati. Kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan.

Rakor KKG PAI

 Lumbir- KKG PAI SD Somagede telah melaksanakan Rakor dan sekaligus acara bersama purnatugas ibu Sugiarti, S.Pd.I yang telah habis masa tugasnya sebagai GPAI SDN 1 Sokawera per 1 Juni 2023 yang bertempat di Lembu Benggolo Lumbir pada hari Kamis 1 Juni 2023. Kegiatan yang juga dihadiri oleh Koordinator Korwilcam Dindik Somagede bapak Drs. Romyan menegaskan bahwa KKG PAI Somagede sebagai contoh komunitas atau kelompok kerja yang kompak dan solid. Bapak Zulkifli, S.Pd.I. , M.Pd juga menjelaskan bahwa kekompakan terbangun mulai dari diri sendiri. "GPAI harus memiliki spirit Digdaya dan Digjaya," jelas bapak Zulkifli. "Akhlak sebagai GPAI adalah contoh nyata yang menjadi acuan bagi mereka untuk berbuat kebajikan. Selamat menempuh masa purna tugas. Semoga lebih baik dalam beribadah, tambah harmonis dalam keluarga, ilmunya menjadi berkah dan menjadi ladang jariyah bagi ibu Sugiarti yang telah dapat melampaui masa bakti terhadap negara dengan sangat sukses." ucap Hary Setya